Dok. Pribadi |
Ini adalah bentuk kasih sayang yang tiada pernah terbandingkan.
Kecil, namun teramat berarti.
Sebab ketulusannya mampu mengalahkan segala hasrat bermanja.
Entah bangun, terbangun, atau belum beranjak tidur.
Ialah mama...
Yang meneguhkan kakinya untuk berdiri dan menghampiri kamar anaknya di sebuah sudut gubuk kecil nan indah.
Membawakan bentuk kepedulian kecil bersama momen yang agung.
Tak sering ini berulang.
Tak jarang ini terlewat.
Maaf aku mengganggu tidur lelapmu.
Aku pikir ini hanya terbatuk sesekali.
Namun justru mengalihkan hadap tidurmu pada raga yang tergerak bangun.
Maaf aku membuatmu khawatir pada gulita langit beberapa malam belakangan ini.
Terima kasih, Ma.
Bukan untuk obat yang kau berikan.
Tapi momen yang kau ciptakan.
Sekalipun sebenarnya kita berdua sama-sama dalam kantuk yang bergerak menjalar, hingga tak banyak kata yang saling terlontar.
Namun tetaplah saja......
Momen itu sudah terwujud.
Angin malam pun mengangguk menyetujuinya.
Jakarta, 03 Desember 2014 | N
Tidak ada komentar:
Posting Komentar