...aku menari bersama senja diiringi nyanyian hujan yang membekukan... ..

☂☂☂

Maret 11, 2013

Ketika Sudut Bercerita

Sesore ini aku masih termangu dalam sepi. Tak sesenti perjalananpun memunculkan makna tersembunyinya. Ingatanku terhambur pada hujan tahun-tahun silam.

Pada hujan kala itu, kita berteduh dibawah genting yang sudah renta. Dua motor terparkir tak beraturan. Aku berdiri pada sisi aman lebih dalam. Sementara kalian berdua berdiri membelakangiku. Pembicaraan kalian kurasakan semakin hangat dalam aroma keakraban dua sahabat. Sesekali kepala kalian menoleh satu per satu, seolah mengajakku untuk larut. Sayangnya, tak sepenuhnya perbincangan kalian kumengerti. Sebagai satu-satunya perempuan sekaligus yang termuda, aku hanya bisa diam dan sesekali tersenyum. Hingga akhirnya, satu diantara kalian berhasil membuatku jatuh. Jatuh dalam lubang pengkhianatan.


Pada hujan yang sama dalam dimensi waktu yang berbeda. Deru motor mengalun semakin lambat. Lajunya tiba-tiba terhenti pada sebuah kios yang ditinggalkan pemiliknya. Atap yang sempit terpaksa menaungi kami berdua. Hanya tempat inilah yang paling cepat kami capai ketika rombongan rintik hujan menyerbu. Tidak ada pilihan lain.
Detik dan menit berlarian dihadapan kami. Namun hujan tak kunjung pergi. Sementara aku masih saja meratap pada langit terang bersimbah petir.

Sudut hujanku menembus waktu. Kini ceritanya usai tapi belum hangus. Masih ada ruang yang menyimpannya. Abadi.

Tidak ada komentar: