...aku menari bersama senja diiringi nyanyian hujan yang membekukan... ..

☂☂☂

Januari 25, 2012

Apa kabar kau yang senang menggangguku?


          Apa kabar kamu? Masihkah kau mengingatku? Masihkah kau ingat kalimat yang membuatku pada tidak percaya paling puncak? Kenapa kau tiba-tiba menghilang? Kenapa kau berhenti mengganggu hari-hariku?
          Tak terasa... hari ini aku merasa merindukan semua pesan singkat perhatianmu. Meskipun aku selalu menganggapnya sebagai gangguan. Namun, yang aku tak pernah percaya, kala itu kau justru tetap selalu memenuhi inbox-ku. Padahal kaupun tahu bahwa aku telah ada yang memiliki. Anehnya kau tak pernah jengah. Justru aku lah yang berusaha membatasi diri darimu. Maaf. Mungkin sampai saat ini, hatiku masih terperangkap pada yang lain. Bukan kamu. Belum mampu berpaling.
          Tak terasa pula... hari ini tepat satu tahun setelah kau mengutarakan kalimat itu. Kalimat yang sebelumnya pun pernah kau ucapkan. Dengan tanggapan yang sama. Keadaan yang sama pula, aku bersama yang lain.
          Aku masih mengingatnya, kejujuran mengatakan ketertarikanmu padaku. Tapi ku menanggapinya biasa, bahkan sangat biasa. Aku menganggapmu masih sebatas temanku dan teman pacarku. Aku pikir kamu tahu itu, juga tentang persinggahan hatiku.
Namun, entah... Mengapa saat ini aku justru mengharap pesanmu kembali meramaikan ponselku. Sekalipun tak pernah aku berniat membalasnya sungguh-sungguh. Aku merindu. Merindu keberanianmu mengganggu datarnya hari-hariku.


langit-langit bagi hamparan angin
Sabtu, 21 Januari 2012


Tidak ada komentar: