Apa kabar
kamu? Masihkah kau mengingatku? Masihkah kau ingat kalimat yang membuatku pada
tidak percaya paling puncak? Kenapa kau tiba-tiba menghilang? Kenapa kau
berhenti mengganggu hari-hariku?
Tak terasa...
hari ini aku merasa merindukan semua pesan singkat perhatianmu. Meskipun aku
selalu menganggapnya sebagai gangguan. Namun, yang aku tak pernah percaya, kala
itu kau justru tetap selalu memenuhi inbox-ku. Padahal kaupun tahu bahwa aku
telah ada yang memiliki. Anehnya kau tak pernah jengah. Justru aku lah yang
berusaha membatasi diri darimu. Maaf. Mungkin sampai saat ini, hatiku masih
terperangkap pada yang lain. Bukan kamu. Belum mampu berpaling.
Tak terasa
pula... hari ini tepat satu tahun setelah kau mengutarakan kalimat itu. Kalimat
yang sebelumnya pun pernah kau ucapkan. Dengan tanggapan yang sama. Keadaan yang
sama pula, aku bersama yang lain.
Aku masih
mengingatnya, kejujuran mengatakan ketertarikanmu padaku. Tapi ku menanggapinya
biasa, bahkan sangat biasa. Aku menganggapmu masih sebatas temanku dan teman
pacarku. Aku pikir kamu tahu itu, juga tentang persinggahan hatiku.
Namun, entah... Mengapa saat
ini aku justru mengharap pesanmu kembali meramaikan ponselku. Sekalipun tak
pernah aku berniat membalasnya sungguh-sungguh. Aku merindu. Merindu keberanianmu
mengganggu datarnya hari-hariku.
♔langit-langit
bagi hamparan angin ♔
Sabtu,
21 Januari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar