Aku bagai titik putih
yang dikelilingi jutaan butir titik hitam disekitarku. Tumpah ruah canda tawa
diantara mereka. Euforia bahagia turut pula menyapa dan mengajakku turut
serta. Ragaku mengangguk. Namun, hanya mengangguk. Tidak pada jiwaku. Nurani seakan
terombang-ambing tidak berarah. Entah apa yang sedang singgah dalam pikiranku. Aku
berusaha menggali... mencaro... hingga kutemukan sepetik arah yang ternyata
menghantui satu bait batin ini. Aku gali kembali... aku mencari kembali... Kutemukan
lagi sehelai cahaya luka yang selama ini menggoreskan bidang halus hati ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar