Gerimis
turun perlahan
Menghapus
lelah dari peraduan
Mendamaikan
jiwa yang gamang
Sebab
senja tak kunjung menjelang
Dalam
duka, kita berguru pada hujan
Seperti
air mencintai lautan
Ketika
angin malam berhembus lembut
Gurat
bahagia terpancar dari wajahnya
Meninggalkan
duka…
Melepas
gundah…
Namun,
sang waktu merubah semua
Gurat
bahagia, lautan tawa
Kini
sirna tiada berbekas
Hanya
tersisa bait-bait duka
Disini,
masih ada lautan
Yang
mencintai airnya sepenuh hati
Masih
ada bulan
Yang
selalu menanti kehadiran sang bintang
Seperti
itulah aku menyayangimu
Tak
akan kurang meski waktu
Kian
merengkuh hati yang pilu,
Tersenyumlah
kembali, KARTINIKU…
-selesai-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar