Aku
pernah terluka, oleh kamu yang kuanggap saudara.
Kamu
yang kuanggap sahabat.
Sahabat?
Oh! Apakah ini yang namanya sahabat?
Entahlah..
Entah
sudah berapa lama aku membiarkan hati ini menganggapmu sahabat, dan entah
berapa sering hati ini dikecewakan pula.
Padahal,
dirimu dan hatimu disana. Belum tentu menganggapku sahabatmu. Bahkan, belum
tentu pula kau mengingatku, ya?
Terkadang
logika bisa mati karena hati.
Hati
yang (mungkin) telah salah menganggapmu sahabat.
Tapi,
sejujurnya, aku masih ingin menganggapmu sahabat.
Sahabat
yang meluangkan waktunya untuk mendengar gundah dan bahagiaku.
Bukan
sahabat yang maunya hanya didengarkan saja...
Aku
lelah.
Aku
sudah lelah terus menerus iri padamu.
Sebab
kau dan cerita-cerita romantismu.
Tidak
pernahkah kau memahami sedikit perih hatiku ini??
Bukan
karena romantisme-mu itu. Melainkan sikapmu menempatkanku.
Apa
aku (masih) sahabatmu?
Sepertinya
bukan.
Bukan.
Mungkin.
09:15
WIB
Kamis, 13 Desember 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar