Tujuh belas desember.
Selamat ulang tahun, kamu.
Kamu yang mungkin tidak
membaca pesanku tepat pada pergantian hari tadi.
Kamu yang berada di kota lain
saat ini, meski sesekali kita bisa menyempatkan main bersama.
Kamu yang dua tahun terakhir
ini kembali kutemukan.
Kamu yang kisahnya selalu
mengharukan, membuatku iri.
Mungkin kamu tahu.
Dan kamu pasti tahu.
Aku pernah berkata tentang
sebuah kejujuran. Perihal kamu dan kisahmu. Juga aku dan apa yang kurasa.
Oh, ya. bukan saatnya aku
membahas hal ini. Perasaan ini. Harusnya aku mengelukan barisan do’a untuk
usiamu. Tetapi, sepertinya tak banyak kosa kata yang mampu kurangkai sebagai do’a
untukmu. Aku hanya berharap keberkahan atas setiap langkahmu.
Semoga di suatu saat ketika
perpisahan sudah selesai menghampiri kita, dirimu masih menyimpan namaku dalam
ruang kecil di hatimu. Begitupun aku.
Sekali lagi, selamat...
Selamat atas kebersamaan yang
pernah kau berikan.
≈ untuk, Dania Clarisa ≈
Tidak ada komentar:
Posting Komentar