Aku
mengamati langitmu yang masih gelap
Peri-perimu
tak kunjung menampakkan cahayanya
Kemanakah
gerangan?
Apakah
gundah sedang menjadi temanmu?
Ah!
Rasanya tidak mungkin bila kau berteman dengannya
Gelisah
hanya nagian kecil yang selalu dapat kau sirnakan
Lantas,
kemanakah cahaya terangmu malam ini?
Tidak
tahukah engkau, aku merindukan saat-saat seperti ini
Saat
dimana aku mampu merengkuh luas auramu
Merasakan
ketentramannya merasuk perlahan melalui celah sanubari
Aku
merindukan malam Jakartaku.
Jum’at,
28 Desember 2012
22:27
WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar